Home »
Asal Muasal
» Sejarah Mersucuar Anyer
Sejarah Mersucuar Anyer
Penulis : Muhammad Nasheh Ulwan on Rabu, 27 Maret 2013 | 09.31
Di kawasan Anyer kita dapat menyaksikan menara tua yang disebut Mercusuar Anyer. Menara yang di bangun pada masa pemerintahan Z.M. Willem III setinggi 75,5 meter ini terdiri dari 18 tingkat, dibangun pada masa penjajahan Belanda. Dilihat dari prasasti yang tertempel di kaki mercusuar, bangunan yang terbuat dari baja setebal 2,5cm itu sudah berusia lebih dari 170 tahun, tepatnya dibangun pada tahun 1885. Sampai kini masih berfungsi memandu kapal-kapal yang lalu-lalang di malam hari.
Menara ini diyakini sebagai titik nol jalan Anyer (Banten)-Panarukan (Jawa Timur) yang dibangun Gubernur Jenderal Daendles. Dari sinilah awal mula Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda waktu itu, memulai proyek raksasanya pada 1825.
Daendels membuat jalan ekonomi Anyer-Panarukan sepanjang sekitar 1.000 km. Proyek yang menelan korban ribuan jiwa rakyat Indonesia itu menghubungkan Cilegon, Serang, Tangerang, Jakarta (dulunya bernama Sunda Kelapa, kemudian Batavia), Cirebon, Semarang, Surabaya sampai ke Pasuruan.
Penduduk sepanjang proyek perjalanan tadi bekerja tanpa dibayar atau kerja rodi. Setelah selesai, jalan yang dibangun dari keringat dan mayat bangsa Indonesia kemudian terkenal sebagai jalan Deandels atau jalan rodi. Sayangnya tak ada monument atau prasati untuk mengenang sejarah yang penuh darah itu.
Konon, karena Gunung Krakatau meletus, mercusuar itu hancur lebur. Puing-puing dan pondasinya masih bisa Anda lihat beberapa meter dari mercusuar. Jadi mercusuar yang ada sekarang merupakan bangunan baru.
Bangunan itu pun nyaris rata dengan tanah akibat hantaman meriam angkatan laut Jepang sekitar tahun 1942. Meski tak sampai runtuh, namun mercusuar itu sempat rusak berat. Bekas hantaman meriam itu bisa dilihat apabila Anda naik mercusuar itu, yakni berupa lubang besar yang kini sudah ditambal.
Kini, mercusuar Anyer seakan tenggelam di tengah-tengah maraknya sarana wisata modern, terutama setelah tumbuhnya resor-resor di tepi pantai. Padahal, mercusuar ini menjadi saksi bisu kekejaman penjajahan Belanda.
• Terjemahan dengan mengunakan Bahasa Daerah (Bahasa Sunda)
Sajarah Mersucuar Anyer
Di kawasan Anyer urang tiasa nyaksikeun menara nu ti baheula ayana anu disebut Mercusuar Anyer. Menara anu dibangun di pamarentahan Z.M Willem III anu luhurna 75,5 meter iyeu aya 18 tingkat, dibangun di panjajahan Balanda. Di tingali ti prasasti anu nempel di suku mercusuar, bangunan anu dijieun ti baja satebal 2,5 cm iyeu berusia leuwih 170 tahun, tepatna dibangun di taun 1885 sampe ayeuna masih berfungsi jadi pamandu kapal-kapal anu bolak balik di peuting poe.
Menara iyeu diyakini sebagai titk nol jalan Anyer (Banten)-Panarukan (Jawa Timur) anu dibangun ku gubernur jendral Deandels, ti dieu awal mula Deandels, gubernur Hindia-Balanda mulai proyek raksasa di taun 1825.
Deandels nyieun jalan ekonomi Anyer-Panarukan nu panjangna sakitar 1000 km. proyek anu ngorbankeun ribuan jiwa rakyat Indonesia iyeu ngahubungkeun Cilegon, Serang, Tangerang, Jakarta (nu baheula nami na Sunda Kalapa, terus Batavia), Cirebon, Semarang, Surabaya, sampe Pasuruan.
Penduduk sapanjang proyek perjalanan tadi nyieun jalan tanpa dibayar atawa kerja rodi. Jalan anu dibangun ti karinget sareng mayat bangsa Indonesia iyeu dikenal sebagai jalan Deandels atawajalan rodi. Sayangna teu aya monument atawa prasasti kanggo ngenang sejarah anu penuh getih.
Konon, karna gunung Krakatau meletus, mercusuar eta hancur lebur. Rarunuhan saremg pondasina masih tiasa ditingali ti mercusuar. Jadi, mersucuar anu aya ayeuna merupakan bangunan baru.
Bangunan iyeu pun nyaris rata sareng taneuh akibat hanteman meriam angkatan laut Jepang sakitar taun 1942. Meski teu sampe roboh, tapi mercusuar iyeu sempet rusak parah. Bekas hanteman meriam iyeu tiasa ditingali lamun naik ka luhur mercusuar eta, yaknu ayana lobang ageung anu ayena ntos ditambal.
Ayeuna, mercusuar Anyer saakan tanggelam di tengah marakna sarana wisata modern, tarutama saentos tumbuhna resor-resor di sisi pantai. Padahal, mercusuar iyeu jadi saksi bisu kakejaman panjajahan Baalanda.
• Nilai pendidikan
Bisa mengetahui sejarah, mengenang jasa-jasa bangsa Indonesia dan merawat peninggalan-peninggalan sejarah.
• Nilai Pandidikan
Tiasa terang ka sajarah, ngenangkeun jasa-jasa bangsa Indonesia sareng ngarawat paninggalan-paninggalan sajarah.
• Sumber
Pak Sapriudin
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
+ komentar + 1 komentar
Agen Judi
Bandar Judi Online
Agen Judi Bola
Bandar Bola Terpercaya
Agen Casino
Bandar Poker Online
Agen Judi Terpercaya
Prediksi Bola
Agen Bola
Bola Judi
Agen SBOBET
Agen IBCBET
Agen Casino
Casino Online
Poker Online
http://988bet.com/prediksi-paraguay-vs-argentina-14-oktober-2015/
http://988bet.com/prediksi-uruguay-vs-kolombia-14-oktober-2015/
http://988bet.com/prediksi-skor-amerika-serikat-vs-kosta-rika-14-oktober-2015/
http://988bet.com/prediksi-hasil-belanda-vs-republik-ceko-14-oktober-2015/
http://988bet.com/prediksi-pertandingan-brasil-vs-venezuela-14-oktober-2015/
http://988bet.com/prediksi-real-zaragoza-vs-llagostera-15-oktober-2015/
Posting Komentar