News Update :
Home » » Asal Muasal Batu Lingga

Asal Muasal Batu Lingga

Penulis : Muhammad Nasheh Ulwan on Rabu, 27 Maret 2013 | 09.18

ilustrasi
Berbicara tentang cerita yang ada di Kampung Lingga, Desa Sidamukti, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Lebih tepatnyadi kampong inilah tempat tinggal yang selalu menuai banyak cerita, meskipun tidak banyak yang saya ketahui, salah satunya Situs Batu Lingga Menhir peninggalan tradisi megalitikum dengan bentuk segilima yang terdapat tujuh batu.

Batu-batu berada di tengah pesawahan berjarak 100 meter dari Kp. Lingga. Batu ini terdapat di salah satu areal sawah dengan posisi terpisah menjadi 5 bagian yang dipagari oleh pagar besi dengan luas 3 x 3 meter. Pada Batu 1 dengan ketinggian 157 cm  dengan diametr 195 cm, Batu 2 dengan ketinggian 110 cm, diameter 170 cm. Batu 4 dengan ketinggian 140 cm, diameter 152 cm, Batu 5 dengan ketinggian 122 cm, diameter 148 cm, Batu 6 dengan ketinggian 195 cm, diameter 191 cm.

Konon kata orang tua dulu sebelum dinamakan Batu Lingga adalah hanya sebuah patok  kayu salungkar tempat mengadu ayam, dan katanya juga disekitar batu itu ada penunggu seekor ular naga dan keris serta harta karun yang terpendam,” Wallahualam!!
Meskipun keadaan batu linga sekarang tidak terawat, namun masih banyak orang yang banyak mengunjungi kampung lingga untuk melihat situs batu lingga,melakukan wisata zairah. Pengunjung berdatangan dari daerah-daerah dan lebih sering dating pada malam hari, baik itu pada malam selasamaupun malam jum’at.

Keberadaan menhir ini telah dilestarikan oleh Balai Pelestarian dan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Serang (BP3S).

Menurut bapak Madhadi selaku masyarakat kp lingga beliau bercerita tentang Situs Batu Lingga, pernah ada seorang petani yang menemukan emas murni sebesar batang rokok saat sedang mencangkul, akan tetapi penemuan itu tidak membuat gempar warga karena memang tidak ingin merusak peninggalan sejarah.
Share this article :
 
Copyright © 2013-2015. Legenda Rakyat Banten . All Rights Reserved.
Developed by Muhammad Nasheh Ulwan | And Emal Priana | Powered by Elektronik Pintar