News Update :
Home » » BATU GOONG

BATU GOONG

Penulis : Muhammad Nasheh Ulwan on Rabu, 27 Maret 2013 | 09.05


Pada zaman dahulu Batu Goong yang terletak di bukit Kaduguling, adalah tempat pertemuan para biksu masa itu, terlihat dari bentuk batu di sekitar batu yang menyerupai gong seperti kursi-kursi kecil .
Pada masanya Kaduguling adalah sebuah desa kecil yang penduduknya mayoritas beragama Budha  dan Batu Goong ini dijadikan sebagai pusat peribadatan dan penyembahan. Tepat dibawah Kaduguling ada kolam mata air yang mengalir deras, yang dinamakan kolam suci, yang sekarang berganti nama menjadi Citaman untuk mereka mensucikan diri .
Suatu ketika ada 5 kesatria (yang penduduk sekitar tidak tahu nama-nama kesatria itu sendiri terkecuali Syech Dalem Tuha) mendatangi daerah Kaduguling ini, dengan tujuan untuk menyebarkan ajaranj Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW . kedatangan mereka ternyata diketehui biksu lalu biksu mengundang  mereka untuk datang ke batu goong ini dan berbicara tentang ajaran yang syech dalem tuha bawa, semakin lama perbincangan mereka semakin panas para biksu membuka kitab mengungkap kebenaran menuju surga, syech dalem tuha bersama empat kesatria lain menimpali berdasarkan hadist dan Al-Quran lalu menggambarkan kesejajaran hidup didunia dan juga dihadapan sang Khalik .
Setelah sepuluh purnama syech dalem tuha bersama empat kesatria lain berada di kaduguling, ternyata usaha mereka tidak sia-sia pada akhirnya banyak penduduk sekitar yang memeluk agama islam, lalu meninggalkan kaduguling .
Pada masa kini batu goong unuk sebagian orang dipercayai sebagai tempat yang membawa keberkahan, tak jarang pada malam tertentu untuk sebagian orang itu datang ke batu goong dan melakukan ritual, mendatangi batu goong, makam syech dalem tuha, dan pemandian citaman untuk maksud maksed tertentu.
Citaman dan batu goong terletak di kampung Cigadung, Desa Sukasari, Kec. Pulosari, Kab. Pandeglang Provinsi Banten.

Pesan moral :
Batu tetaplah batu, apapun sejarahnya batu tidak akan mungkin bisa merubah nasib atau keberuntungan manusia tanpa ada campurtangan sang pencipta, tanpa ada usaha dan doa .
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013-2015. Legenda Rakyat Banten . All Rights Reserved.
Developed by Muhammad Nasheh Ulwan | And Emal Priana | Powered by Elektronik Pintar