News Update :
Home » » Asal Mula Situ Rawa Arum

Asal Mula Situ Rawa Arum

Penulis : Muhammad Nasheh Ulwan on Rabu, 27 Maret 2013 | 08.39

ilustrasi
Kota Cilegon terletak di propinsi Banten. Kata Cilegon berasal dari kata “Ci” atau “Cai” yang artinya air dan kata “Legon” yang artinya lengkungan. Cilegon bisa diartikan sebagai kubangan air atau rawa-rawa. Hal ini sesuai dengan banyaknya nama tempat di Cilegon yang menggunakan nama Kubang dan Rawa seperti Kubang Sepat, Kubang Menyawak, Kubang Lesung, Rawa Arum dan lain-lain.
Desa Rawa Arum terletak di Kecamatan Grogol. Nama desa tersebut berasal dari sebuah nama situ, yaitu Situ Rawa Arum. Asal mula terbentuknya Situ Rawa Arum berawal saat meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Situ Rawa Arum terbentuk akibat dari proses alam. Letusan Gunung Krakatau yang sangat dahsyat mengakibatkan tsunami yang begitu besar. Tsunami tersebut menenggelamkan beberapa wilayah yang sekarang lebih dikenal dengan nama Selat Sunda dan menenggelamkan sebuah desa. Ada sebuah desa yang dipimpin oleh seorang Ki Ageng yaitu Ki Ageng Ireng yang masih berkerabat dekat dengan Sultan Palembang.
Singkat cerita, setelah sekian lama banjir yang menenggelamkan pesisir Selat Sunda telah surut, namun sebuah desa masih digenangi air. Akhirnya desa tersebut menjadi sebuah rawa yang banyak ditumbuhi bunga teratai yang berbunga putih dan menebarkan bau yang sangat harum. Karena rawa tersebut mengeluarkan bau yang begitu harum, maka dari itu Ki Ageng Ireng menyebutnya dengan nama Telaga Arum yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Rawa Arum.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013-2015. Legenda Rakyat Banten . All Rights Reserved.
Developed by Muhammad Nasheh Ulwan | And Emal Priana | Powered by Elektronik Pintar